Jumat, 23 Agustus 2024

Jejak Langkah: Perjalanan Panjang Demi Kehidupan Lebih Baik

 


Kehilangan yang Menguatkan

Masa SMA adalah masa yang penuh dengan mimpi dan harapan. Namun, bagi saya, masa itu juga diwarnai dengan duka mendalam. Ayah sosok yang selama ini menjadi panutan, tiba-tiba dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Kehilangan itu meninggalkan luka yang dalam, tidak hanya di hati saya, tetapi juga pada keluarga. Ibu yang semula merupakan pilar keluarga, harus menghadapi kenyataan pahit seorang diri. Dalam keputusasaan, ibu saya mencoba membangun kembali hidupnya dengan menikah lagi, namun sayangnya, pernikahan itu tidak bertahan lama. Kehidupan baru itu justru menambah beban, terutama ketika ibu harus menghidupi adik tiri. Namun, setelah berbagai cobaan, ibu memutuskan untuk kembali kepada kami anak-anaknya, membangun keluarga yang utuh kembali, meski dengan segala luka yang ada.

Saya merasa beruntung karena di saat kehilangan ayah, saya masih memiliki paman dan bibi dari keluarga Alm.ayah yang begitu peduli. Mereka tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga kasih sayang yang tak ternilai, membuat saya merasa bahwa tidak pernah benar-benar kehilangan sosok orang tua.

Mimpi di Tengah Ketidakpastian

Setelah lulus SMA, Saya tahu bahwa masa depan tidak akan mudah. Namun, saya memiliki tekad yang kuat untuk mengubah nasib. saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan harapan dapat memperbaiki kondisi keluarga. Universitas Palangka Raya menjadi pilihannya, dan saya memilih jurusan Hukum. Masa-masa kuliah tidak mudah, tetapi saya tidak pernah menyerah. saya lulus pada tahun 2007 dengan harapan besar di hati.

Namun, kenyataan tidak selalu sesuai dengan harapan. Setelah lulus, saya menghadapi kesulitan yang tak terduga. Meski telah mengirim lamaran ke berbagai tempat, saya tidak kunjung mendapat pekerjaan. Delapan bulan berlalu dengan ketidakpastian, membuat saya merasa hidup ini tidak memiliki arah. saya tahu bahwa kembali ke kampung halaman dengan tangan hampa bukanlah pilihan. Dalam hati saya bertekadnya untuk tidak menjadi beban bagi keluarga.

Titik Balik di Dunia Koperasi

Titik balik datang ketika paman saya mengajak saya bergabung dengan Koperasi CU Betang Asi. Meski hanya sebagai tenaga volunteer tanpa gaji, saya merasa ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. Pada tahun 2008, saya melamar sebagai staf di CU Betang Asi, dan berkat kerja keras serta doa, saya pun diterima. saya memulai karier sebagai staf magang pada 1 Desember 2008 di kantor pusat Koperasi CU Betang Asi di Jl. Tjilik Riwut KM 1 Palangka Raya. Ini adalah langkah pertama dalam perjalanan panjang yang akan saya tempuh.

 

 

Perjalanan Panjang Membangun Karir

Saya tidak menyangka bahwa karier saya di CU Betang Asi akan berkembang sedemikian rupa. Pada 1 Maret 2009, saya diangkat menjadi calon staf masa percobaan selama dua tahun. Hanya beberapa bulan kemudian, pada 1 Juni 2009, saya diangkat menjadi staf tetap dan ditempatkan di kantor CU Betang Asi TP Penyang Hatampung di Desa Tumbang Malahoi. Di sana, saya bertugas sebagai staf keuangan selama enam bulan, sebelum akhirnya dipindahkan ke TPK Talaken pada 2 November 2009.

Perpindahan tugas menjadi bagian dari kehidupan saya. Pada 15 Maret 2010, saya kembali menerima surat tugas baru sebagai staf keuangan di TPK Talaken. Hanya tiga bulan, kemudian pada 21 Juni 2010, saya dipindahkan kembali ke TP Penyang Hatampung. Pengalaman ini mengajarkan saya tentang pentingnya fleksibilitas dan adaptasi dalam bekerja.

Pada 25 Juli 2011, saya mendapatkan promosi pertama sebagai Koordinator TPK Jabiren. Tanggung jawab yang lebih besar menanti, tetapi saya menerimanya dengan semangat. saya bertahan di posisi ini selama hampir satu tahun, sebelum pada 2 April 2012, saya menerima tugas baru sebagai Kepala Bagian Kredit di TP Penyang Hinje Simpei di Pulang Pisau. Di sini, saya menjalani tugas yang menantang: melayani anggota hingga ke Desa Mantangai, sebelum akhirnya didirikan kantor CU definitif di sana TPK Manatangai waktu itu. Selama 12 tahun, saya mendedikasikan diri untuk tugas ini, mengantar jemput setoran dan melakukan survei pinjaman anggota.

 Menjadi Pemimpin di Antang Tawur

Tahun 2022 menjadi tahun yang penuh dengan pencapaian bagi saya. Pada 7 Juli 2022, saya dipromosikan sebagai Manajer Kantor Cabang Antang Tawur. Yach..walaupun jabatan ini bukan jabatan tertinggi di organisasi Koperasi CU Betang Asi, namun  Ini adalah pencapaian besar dalam hidup saya, dan saya juga tahu bahwa tanggung jawab ini pasti berat serta bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tantangan baru. Selama 6 bulan pertama saya bertugas, saya hanya fokus pada penyesuaian diri dengan lingkungan baru dan membangun relasi dan memikirkan apa saja yang harus saya dilakukan  untuk mengembangkan koperasi CU Betang Asi.

Dengan kerja keras dan dedikasi, saya dan tim berhasil meningkatkan jumlah anggota hingga >12% Pertumbuhan anggota, Pada tahun 2023, Kantor Cabang Antang Tawur menerima penghargaan sebagai kantor cabang terbaik, dan sampai  pada Juli 2024 tahun ini, saat itu dalam kegiatan RAT konsolidasi saya mewakili rekan-rekan tim Kantor Cabang Antang Tawur menerima setifikat penghargaan sebagai kantor cabang dengan kinerja terbaik berdasarkan capian rekrut anggota baru.

Tantangan dan Cobaan di Balik Kesuksesan

Namun, di balik semua kesuksesan ini, ada banyak rintangan dan cobaan yang harus dihadapi baik tekanan dan tuntuntan pekerjaan supaya lebih professional dari para pimpinan sering kali membuat saya jujur… merasa tertekan, tetapi saya selalu berusaha memberikan yang terbaik. Bagi saya, kemajuan Koperasi CU Betang Asi adalah prioritas utama, khususnya di Kantor Cabang Antang Tawur.

Saya  selalu berdoa agar karya pelayanan ini dapat terus berlanjut, dan tim saya tetap kompak. saya sadar bahwa perjalanan ini belum sempurna, dan mungkin masih ada banyak hal yang harus diperbaiki. Namun, saya merasa bahwa saya telah memberikan yang terbaik dalam kapasitas dan kemampuan saya . bagi saya, bekerja di Koperasi CU Betang Asi adalah sebuah panggilan hidup yang harus dijalani dengan penuh tanggung jawab.

 

Keluarga dan Doa

Di tengah kesibukannya, saya tidak pernah melupakan keluarganya. saya menikah pada tahun 2011 dengan seorang perempuan asal Kasongan dan dikaruniai dua anak perempuan yang cantik. Meski sering kali harus berjauhan dengan keluarga karena tuntutan pekerjaan, saya selalu menyempatkan waktu untuk mereka. Bagi saya, keluarga adalah sumber kekuatan yang tak ternilai.

saya mengucapakan terimaksih merasa bersyukur atas kepercayaan yang diberikan oleh Koperasi CU Betang Asi selama ini. saya tahu bahwa perjalan masih Panjang dan masih banyak target yang harus dicapai,  cobaan dan rintangan pasti ada, semua ini adalah bagian dari jalan hidup yang telah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. saya percaya bahwa semua tantangan ini adalah berkat yang harus diterima dengan lapang dada.


Penutup

Ini lah perjalan hidup saya sampai detik ini. Saya hanya ingin sampaikan kepada kamu semua yang membaca cerita tentang saya ini tetapalah  bertekunan dalam Doa, tetap sabar, dan terus lah berjuang. Karena garis finishnya masih Panjang. Dari saya seorang anak yang kehilangan ayah di usia muda, hingga menjadi manajer di salah satu koperasi terbesar di Kalimantan Tengah, saya  telah melalui banyak hal sehingga membentuk menjadi pribadi yang kuat. Meski penuh dengan tantangan, saya selalu percaya bahwa setiap langkah yang diambilnya adalah bagian dari rencana besar yang telah digariskan oleh Tuhan. Dan di setiap langkah itu, saya selalu berusaha memberikan yang terbaik, baik untuk dirinya, keluarganya, maupun komunitas yang saya layani. Thank You Very much.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar